Showing posts with label Sport. Show all posts
Showing posts with label Sport. Show all posts

10 Rekor Klub Sepak Bola terbaik

10. Arsenal 2003-04 (49 Laga)




Arsenal pada 2003/04 menyusul jejak Preston North End lebih dari seabad silam sebagai tim yang mampu menyudahi satu musim top flight Liga Inggris tanpa sekali pun menderita kekalahan, sekaligus merengkuh predikat The Invincibles.
Trofi Premier League musim itu pun diamankan pasukan Arsene Wenger, yang ketika itu masih bermarkas di Stadion Highbury.

Unbeaten run yang sudah dimulai sejak dua partai jelang penutupan 2002/03 itu dilanjutkan The Gunners sampai pekan kesembilan ‘04/05, alias menyentuh 49 laga. Sayang, niatan untuk menggenapkan catatan tersebut menjadi 50 partai pupus setelah mereka ditumbangkan rival berat, Manchester United, 2-0 di Old Trafford.

9. Juventus 2011-12 (49 Laga).



Datang menggantikan Ciro Ferrara sebagai pelatih Juventus, Antonio Conte langsung mempersembahkan scudetto pada musim 2011/12 lalu alias musim debutnya bertugas di Turin.
Hebatnya, titel pertama Si Nyonya Tua pasca-calciopoli itu dibukukan dengan status tak terkalahkan sepanjang musim -- total 39 laga ditambah satu partai terakhir Ferrara yang berkesudahan 2-2 kontra Napoli pada pekan pamungkas 2010/11.

Tanpa kehadiran Conte -- yang pada Agustus lalu divonis bersalah dalam kasus scommessopoli karena tidak melaporkan upaya pengaturan skor sewaktu membesut Siena -- di tepi lapangan, Bianconeri ternyata tetap mampu tampil gemilang dan menjaga rekor tak terkalahkan hingga giornata 10 musim ini.

Namun, Juve akhirnya tersandung juga. Pada pekan ke-11, mereka dipaksa menyerah 3-1 oleh seteru abadi, FC Internazionale, di Juventus Stadium.

8. Ajax 1994-96 (52 Laga)



Golden generation era 1990-an, dengan nama-nama seperti Edwin van der Sar, De Boer bersaudara, Clarence Seedorf, Marc Overmars, hingga Patrick Kluivert adalah salah satu skuat terbaik yang pernah dimiliki Ajax Amsterdam.Selain berkuasa di Eredivisie dengan tiga gelar berurutan (1994, 1995, 1996), tim arahan Louis van Gaal juga meraih kejayaan di pentas Eropa dengan menjuarai Liga Champions 1994/95 -- titel keempat sepanjang sejarah Ajax.Torehan tak terkalahkan sebanyak 52 partai di liga domestik melengkapi kegemilangan De Godenzonen alias Putra-Putra Dewa pada periode ini. Adalah tuan rumah Willem II yang akhirnya menyetop laju Ajax dengan membukukan kemenangan tipis 1-0 pada 14 Januari 1996.

7. FC Porto 2010-12 (55 Laga)



Bertahan lebih dari dua dekade, rekor Benfica sebagai tim dengan rangkaian tak kalah terpanjang di Liga Portugal nyaris saja disamakan oleh Porto. Rentetan tak terkalahkan Os Dragoes bermula pada Maret 2010, waktu kendali tim masih dipegang Jesualdo Ferreira.Catatan bagus berlanjut ketika tongkat kepelatihan diambil alih Andre Villas-Boas, sosok yang kini menukangi Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris, pada 2010/11. Di musim itu, sang bos muda mempersembahkan empat gelar, termasuk Liga Europa, sebelum hengkang ke Chelsea.Streak sudah menyentuh 55 laga kala tim, di bawah asuhan pelatih terkini, Vitor Pereira, bertandang ke markas Gil Vicente pada pekan ke-17 Primeira Liga musim kemarin. Kalau seri saja dalam partai ini, maka rekor Benfica akan disetarakan Porto. Sayang, mereka justru takluk dengan skor 3-1

6. Penarol 1966-69 (56 Laga)



1960-an pantas dianggap sebagai periode keemasan Penarol. Tujuh titel liga, tiga Copa Libertadores, serta dua Piala Interkontinental mereka caplok pada dekade ini.Selain trofi, pencapaian mentereng lain yang juga diukir Penarol adalah rekor tak terkalahkan di Liga Uruguay sebanyak 56 pertandingan yang membentang selama tiga tahun, sejak September 1966 sampai September 1969.Torehan impresif tim berjulukan Carboneros alias Si Penambang Batu Bara ini dipastikan berakhir setelah mereka dibekuk Liverpool Montevideo dua gol tanpa balas.

5. Benfica 1976-78 (56 Laga)



Di bawah arahan pelatih asal Inggris, John Mortimore, Benfica mengukuhkan diri sebagai pemegang rekor tak terkalahkan sepanjang sejarah di Liga Portugal.
Diperkuat bintang-bintang Seleccao era tersebut, seperti Fernando Chalana, Humberto Coelho, Toni, Nené, Manuel Bento, Shéu, João Alves, dan Minervino Pietra, Os Aguias tak terhadang dalam 56 duel.

Streak ciamik Benfica, yang diawali sejak Oktober 1976, baru terhenti pada akhir 1978. Mereka takluk 1-0 saat melawat ke markas musuh besar, FC Porto.

4. AC Milan 1991-93 (58 Laga):



Tim Milan asuhan Arrigo Sacchi yang mencaplok dua titel Piala Champions berurutan pada 1989 dan 1990 punya julukan “The Immortals”, sedangkan skuat pimpinan Fabio Capello dengan rengkuhan tiga scudetto konsekutif antara 1992 dan 1994, juga Liga Champions 1993/94, dilabeli “The Invincibles”.
Alasannya sudah jelas, Rossoneri di bawah arahan Don Fabio mengemas rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah Serie A, setotal 58 pertandingan, di periode Mei 1991 sampai Maret 1993.

Bermaterikan pemain yang tak banyak berubah dibandingkan era Sacchi, termasuk trio Belanda Frank Rijkaard, Ruud Gullit, dan Marco van Basten, Capello menyempurnakan Milan dengan menambahkan detail kecil yang diperlukan.

“Capello sangat baik dalam melanjutkan pekerjaan yang dimulai Sacchi dan menambahkan hanya kepingan-kepingan kecil untuk melengkapi mosaik yang sempurna,” demikian ucap mantan anak buah Capello yang kini menukangi Parma, Roberto Donadoni.

Adapun tim yang mengakhiri rekor imbattuta Milan besutan Capello adalah Parma, yang membawa pulang kemenangan 1-0 dari San Siro pada giornata 23 musim 1992/93 berkat gol tunggal Faustino Asprilla.

3. Boca Juniors 1924-27 (59 Laga):



Boca Juniors dua kali menorehkan rekor tak terkalahkan di Primera Division Argentina, yakni saat kompetisi masih berstatus amatir dan ketika sudah memasuki era profesional.Catatan paling istimewa adalah yang pertama, dibuat pada 1924 hingga 1927, ketika mereka tak terbendung dalam 59 laga. Setelah ditumbangkan Huracan 2-0 pada akhir Maret 1924, Boca baru mengecap kekalahan lagi lebih dari tiga tahun berselang. Adalah tuan rumah Lanus yang menyetop rekor Boca dengan kemenangan 2-1 pada Juni 1927..Di era profesional, Boca, yang kini tercatat sebagai salah satu tim dengan koleksi titel terbanyak di dunia, juga sempat mengemas unbeaten streak lagi, sebanyak 40 pertandingan, pada 1998 sampai 1999.

2. Celtic 1915-17 (62 Laga):



Di tangan pelatih pertama Willie Maley, Celtic mencetak unbeaten streak yang hingga sekarang masih tercatat sebagai rekor di seantero Britania Raya. Pada rentang November 1915 sampai April 1917, The Hoops tak pernah mengecap kekalahan dalam 62 partai, termasuk di antaranya dua laga yang dimainkan dalam sehari, yakni melawan Raith Rovers FC (Celtic menang 6-0) dan Motherwell (3-1).Patsy Gallagher serta Jimmy “Napoleon” McMenemy mencuat sebagai bintang dalam skuat Celtic generasi ini. Tim juga diperkuat oleh Alec “The Icicle” McNair, yang sampai saat ini masih berstatus kolektor penampilan terbanyak untuk klub sebanyak 604 laga.

1. Steaua Bucuresti 1986-89 (104 Laga)



Inilah pemilik rekor tak terkalahkan terpanjang di sebuah liga domestik di Benua Biru.Pada periode kejayaannya, Steaua Bucuresti benar-benar tak tertandingi di Liga I Rumania. Tim yang waktu itu diperkuat para pemain seperti Miodrag Belodedici, László Bölöni, Marius Lăcătuş, Victor Piţurcă, dan Gavril Balint tak tersentuh kekalahan dalam 104 partai!Steaua juga terbukti tidak jago kandang. Mereka sukses memenangi Piala Champions 1985/86, menjadi semi-finalis di edisi 1987/88, dan runner-up pada 1988/89.Adapun tim yang sanggup menghentikan streak Steaua di kancah domestik, yang bertahan selama tiga tahun (1986-89), adalah musuh sekota, Dinamo Bucuresti. Dinamo menang telak 3-0 kala bertamu ke markas Steaua pada 9 September 1989.

Dapatkan Sample GRATIS Produk sponsor di bawah ini, KLIK dan lihat caranya

10 Teori Konspirasi Heboh Dalam Sepak Bola

Konspirasi. Kata itu kerap keluar dari mulut para fans, maupun media ketika sebuah tim besar terjungkal dalam sebuah pertandingan dengan cara yang kontroversial. Kata tersebut juga muncul ketika tim favorit seseorang diperlakukan secara tak adil dalam sebuah laga.

Teori konspirasi yang muncul pun bermacam-macam, dari yang melibatkan para wasit, apparel terkemuka di dunia, hingga para pemberontak di sebuah negara yang tengah mengalami konflik.


Teori-teori itu sendiri belum terbukti benar atau tidak. Akan tetapi, yang jelas, beberapa teori itu sempat menghebohkan publik sepakbola.


Berikut adalah ulasan dari 10 Teori Konspirasi paling menghebohkan yang pernah muncul dalam sejarah sepakbola dunia.



10 . Internazionale Milan & Calciopoli

 

Ada pihak yang menyebut bahwa skandal Calciopoli yang sempat menghebohkan sepakbola Italia itu sebenarnya dirancang sepenuhnya oleh Inter.

Tujuan dari penciptaan skandal tersebut ada dua. Yang pertama, mereka ingin menjatuhkan rival terberat mereka, yakni Juventus.


Sementara yang kedua, dengan jatuhnya Juve, mereka bisa menjadi kekuatan yang dominan, alias menjadi penguasa di Serie A tanpa ada klub lain yang menghalangi jalan mereka.


9 . Brasil, FIFA, & Piala Dunia 1998


Sebuah teori muncul mengenai kemenangan Prancis di Piala Dunia 1998. Kabarnya, Brasil saat itu dengan sengaja mengalah dan menjual laga tersebut kepada FIFA. Pada akhirnya, turnamen itu memang dimenangi oleh sang tuan rumah, Prancis.

Sebagai gantinya, Brasil meminta imbalan uang tunai sebesar 28 juta dolar dan meminta agar Piala Dunia 2002 berjalan 'mudah' bagi mereka.


Tak hanya itu, mereka juga meminta agar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia pada dekade selanjutnya.


8 . Bobby Moore, Perhiasan, dan Polisi Kolombia



Inggris turut berpartisipasi pada Piala Dunia tahun 1970 di Kolombia. Sebagai pemenang edisi tahun 1966, mereka pun masih diunggulkan untuk bisa mempertahankan mahkota juara yang mereka raih sebelumnya.


Sayangnya, persiapan Inggris terganggu ketika salah satu pemain bintang mereka, Sir Bobby Moore, ditangkap oleh polisi Kolombia. Ia dituduh telah mencuri perhiasan dari sebuah toko di Bogota. Ia pun akhirnya dikenai hukuman tahanan rumah selama beberapa hari.


Akhirnya, Moore dinyatakan tak bersalah dan dibebaskan beberapa hari kemudian. Beruntung ia masih bisa bergabung dengan rekan-rekan lainnya dalam turnamen terakbar di dunia tersebut.


Alhasil, dari insiden itu, muncul dugaan bahwa penangkapan sang bintang West Ham kala itu adalah sebagai bagian dari rencana untuk menggembosi kekuatan Inggris di turnamen itu.


7 . Arsenal, Tottenham, & Keracunan Makanan


Pada musim 2005/2006, Arsenal dan Spurs tengah bersaing ketat untuk mendapatkan poin demi menjaga asa masuk zona Liga Champions. Terlebih, saat itu pertandingan di Premier League tinggal menyisakan satu laga saja. Spurs saat itu berpeluang besar menyalip The Gunners jika minimal mampu menyamai hasil apapun yang diraih oleh pasukan Arsene Wenger tersebut, baik menang, kalah maupun seri.

Akan tetapi, pada malam sebelum pertandingan kontra West Ham, sejumlah pemain Spurs mengalami keracunan makanan di hotel tempat mereka menginap. Sejumlah pihak pun langsung menyebut bahwa chef yang bekerja di restoran hotel tersebut adalah fans Arsenal dan ia sengaja meracuni para pemain Spurs. Penyelidikan pun akhirnya dilakukan, namun, dari mana asal bakteri yang menyebabkan para pemain itu keracunan hingga kini masih menjadi misteri. Kejadian itu sendiri dikenal sebagai 'Lasagna-Gate.'


Spurs akhirnya kalah lawan West Ham dan Arsenal berhak masuk ke zona liga Champions.


6 . Italia, Korea Selatan & Piala Dunia 2002


Pada tahun 2002 lalu, salah satu negara host Piala Dunia, Korsel, secara mengejutkan mampu melaju hingga babak semifinal. Dalam perjalanannya menuju babak tersebut, mereka mampu mengalahkan tim besar macam Italia dan Spanyol. Perjalanan mereka akhirnya terhenti setelah dikalahkan Jerman dalam pertandingan yang alot.

Akan tetapi, yang menjadi sorotan adalah laga ketika Korsel melawan Italia. Banyak pendukung Italia yang menuduh bahwa ada kekuasaan besar di balik layar yang membantu Negeri Ginseng itu bisa mengalahkan negaranya. Pasalnya, dalam laga tersebut, wasit Bryan Moreno tak mengesahkan satu gol Azzuri, plus mengkartu-merahkan Francesco Totti.


Tak hanya Italia saja yang merasa dicurangi dalam ajang tersebut. Portugal dan Spanyol pun mengeluhkan hal yang sama pula.


5 . Barcelona, UNICEF, dan UEFA


Barca sempat mengenakan logo UNICEF sebelum mengenakan logo yang sekarang ini, yakni Qatar Foundation. Pemasangan logo oraganisasi yang bernaung di bawah PBB itu adalah sebagai bentuk kerjasama Blaugrana dan UNICEF untuk membantu anak-anak yang kurang mampu di seluruh dunia.

Akan tetapi, selama dalam masa kerjasama tersebut, banyak fans maupun sejumlah pelatih klub lain yang berpendapat bahwa Barca akhirnya menjadi mendapatkan banyak 'keuntungan', tak hanya di luar, tapi juga di dalam lapangan. Salah satu pelatih yang berpendapat demikian adalah Jose Mourinho.


Kini, logo UNICEF tak lagi menghiasi kostum Barca. Namun, pemikiran Mourinho tetap tak berubah dan bahkan menuduh UEFA juga mendukung Blaugrana.


4 . FIFA, Uang & Minyak


Teori kali ini berhubungan erat dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2018 dan 2022. Muncul isu yang menyebutkan bahwa pemilihan tempat penyelenggaraan turnamen sepakbola terakbar di dunia itu dipengaruhi oleh faktor uang.

Negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah adalah Qatar. FIFA memilih negara itu ketimbang negara lain yang lebih layak, seperti Rusia, Inggris dan AS, demi iming-iming fulus dan minyak.


3 . Howard Webb & Manchester United

http://www.indojamtangan.com

Sudah menjadi rahasia umum bahwa klub-klub besar biasanya banyak diuntungkan oleh para pengadil lapangan dalam pertandingan-pertandingan yang berlangsung ketat. Contohnya seperti yang terjadi di Inggris, tepatnya pada klub Manchester United.

Setan Merah biasanya menjadi pihak yang kerap diuntungkan, terlebih ketika pertandingan mereka dipimpin oleh "Pemain Terbaik" mereka, yakni wasit Howard Webb. Banyak fans klub lain di Inggris yang berteriak lantang bahwa Webb adalah penggemar United.


2 . Barcelona & Pemberontak Bersenjata di Syria
http://www.unikgaul.com
Teori yang satu ini agak susah untuk dipercaya. Pasalnya, Pep Guardiola sama saja dituduh sebagai seorang penyelundup senjata! Tuduhan aneh ini dimunculkan oleh sebuah stasiun televisi yang pro pemerintah Syria.


Mereka menuduh, bahwa dalam laga El Clasico, ada pesan yang tersembunyi yg ditunjukkan oleh Barca dalam formasi dan taktik tiki-taka mereka. Formasi itu menunjukkan secara jelas rute-rute mana saja yg bisa dilalui oleh para pemberontak Syria.


Posisi para pemain Barca merepresentasikan para penyelundup tersebut, sementara aliran bola merepresentasikan posisi terbaru dimana lokasi senjata-senjata selundupan itu berada. Bahkan, menurut stasiun TV tersebut, ketika Lionel Messi berhasil memberikan umpan, itu artinya senjata-senjata tersebut telah sampai di tangan para pemberontak di kawasan Dir al-Zur.

1 . Nike, Ronaldo, Brasil & Piala Dunia 1998

http://www.unikgaul.com

Ronaldo adalah sosok penting di balik keberhasilan Brasil menembus laga final Piala Dunia 1998. Hal yang menjadi perdebatan adalah apa yang terjadi sebelum laga final itu dilangsungkan.

Pada malam jelang dilangsungkannya laga final tersebut, Ronaldo jatuh sakit dan divonis tak bisa tampil di partai super penting itu. Akan tetapi, yang terjadi kemudian, striker plontos itu tetap tampil walau dalam kondisi tidak fit. Rumor pun bermunculan bahwa Ronaldo tetap bermain karena campur tangan dari Nike, sponsor si plontos saat itu.


Nike ingin Ronaldo tetap bisa bermain agar bisa mempromosikan brand milik mereka.


Akan tetapi, yang terjadi kemudian, Ronaldo main buruk, Brasil pun tumbang di tangan Prancis yang dikomandoi oleh Zinedine Zidane. 



Dapatkan Sample GRATIS Produk sponsor di bawah ini, KLIK dan lihat caranya

Tim Besar Dunia Yang Pernah Berkunjung Ke Indonesia

Once upon a time Seiring dengan adanya semangat kebangsaan pada dasawarsa 20-an, Ir.Soeratin Sosrosoegondo mendirikan Persatuan sepakbola seluruh Indonesia atau yang kita kenal dengan PSSI in something a place, yang tujuan utamanya adalah untuk mewadahi kegiatan sepakbola di Nusantara dan sebagai suatu alat perjuangan bangsa di masa penjajahan.Sejak saat itu PSSI mulai dikhawatirkan oleh pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Maka sebagai bentuk untuk menandingi PSSI nya pak Soeratin, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU) tahun 1936. Menjelang Piala Dunia di Prancis tahun 1938, dibuatlah perjanjian kedua belah pihak untuk mengirim perwakilan. Dikarenakan tidak menghendaki bendera yang dipakai tim maka Ir.Soeratin membatalkan secara sepihak kesepakatan, tapi NIVU tetap mengirim perwakilannya dengan bendera Hindia Belanda.Dan tim tersebut adalah perwakilan Asia pertama sepanjang sejarah Piala Dunia, yang kemudian menjadi bagian dari cikal bakal timnas Indonesia dimasa depan.



Timnas Hindia Belanda

Sayangnya pada saat penampilan pertama di babak penyisihan pialadunia, 5 Juni 1938, timnas tak berkutik dihadapan Hongaria (Tim yang akhirnya menjadi runer-up). Di Stadion Auguste Delaune, Reims disaksikan sekitar 9.000 penonton timnas kita harus mengakui keunggulan Hongaria dengan skor meyakinkan 6-0, dan memaksa timnas angkat koper lebih awal. Pengalaman yang bagus sebenarnya buat sebuah tim yang baru terlahir..
Jejak perjalanan Timnas Indonesia pun dimulai, sebagai tim yang disegani dikawasan Asia. Diawali dengan kemampuan Timnas merah-putih menembus semi final Asian games 1954 di Manila, walaupun harus mengakui keunggulan timnas Taiwan kala itu dengan skor 4-2. Kemudian pada Olimpiade Melbourne 1956, Indonesia mengirimkan tim sepak bola. Catatan manis mulai ditorehkan, timnas garuda mampu menembus babak perempat final. Di perempat final timnas garuda sudah harus melakukan duel class of titans dengan favorit juara, timnas Uni Soviet. Sempat menahan imbang 0-0 di match pertama, tapi dimatch ke 2 yang merupakan ulangan, timnas kita dipermak dengan skor 4-0.
Sejak saat itu Timnas Indonesia beserta klub-klub dibawah naungan PSSI menyandang predikat “Macan Asia”, sebuah masa keemasan yang menjadi sejarah masa lalu diera 60-80an. Bahkan dulu kompetisi Galatama kita ditiru formatnya oleh kompetisi J-Legaue Jepang, dari masalah manajeman sampai kompetisi Jepang benar-benar belajar dari PSSI. Bayangkan untuk tim Asian All-Star 1966-70, timnas menyumbang empat pemain seperti Soetjipto Soentoro, Jacob Sihasale, Iswadi Idris dan Abdul Kadir. Jepang dan Korsel yang saat ini menjadi langganan Piala dunia pun saat itu tak ada apa-apanya dibandingkan timnas kita. Apalagi yang namanya Thailand, Singapura bahkan Malaysia mereka bukan level buat timnas kita. Sepakbola kita sudah terbiasa bertanding dalam sebuah turnamen maupun ujicoba dengan tim-tim elite dunia. Meskipun sekarang keadaanya benar-benar terbalik dari masa itu, dimana timnas kita sekarang “tertinggal langkah” oleh tim seperti Thailand, Singapura dan Malaysia. Bahkan jangan samakan dengan Jepang maupun Korsel untuk saat ini.
Dan berikut 13 pertandingan sepakbola Indonesia menghadapi timnas luar maupun klub elite dunia dari era galatama, perserikatan sampai sekarang yang menurut saya dapat dijadikan sebuah memorable match.

Quote:1 Vs Dynamo Moscow (USSR/Rusia)-1970

Spoilerfor VS DynamoMoscow:


PSSI 1970
Untuk list pertama saya sengaja memilih match ini, saat timnas Garuda menghadapi Dynamo Moscow 14 Juni 1970. Saat itu Dynamo Moscow membawa kiper legendaris dan terbaik dunia Lev Yashin. Pada pertandingan tersebut timnas kita dipaksa menyerah dengan skor tipis 0-1. Dalam match itu sebenarnya Indonesia mendapatkan beberapa peluang emas melalui trio Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris dan Jacob Sihasale tapi seperti yang kita ketahui bahwa penjaga utama pertahanan Dynamo Moscow saat itu adalah sosok legendaris Lev Yashin.


2 Vs Feyenord Rotterdam (Belanda)-1965
Spoilerfor Vs Feyenord Rotterdam (Belanda):


Feyenord 1965
Ini adalah tur pertama timnas kita keluar negeri, Pada 9 Juni 1965 timnas garuda bertandang ke Rotterdam Belanda untuk menghadapi Feyenord yang saat itu dikapteni oleh Guus Hidink. Walaupun sempat unggul cepat dimenit kedua babak pertama melalui sang kapten Soetjipto Soentoro, sampai babak pertama berakhir, dibabak kedua feyenord dapat membalik keadaan menjadi 6-1. Yang saat itu kabarnya memang sengaja untuk kemengan Feyenord karena adanya faktor politik dan wasit.


3 Vs Sv Werder Bremen (Jerman)-1965
Spoilerfor Vs Sv Werder Bremen (Jerman):


PSSI 1965 Germany
Ini adalah tur kedua timnas kita, dan untuk kali ini tim Garuda bertandang ke Jerman Barat menghadapi juara bertahan saat itu, Werder Bremen. Walaupun timnas kita bisa mencetak banyak goal, timnas kita tetap harus mengakui keunggulan tim tuan rumah dengan skor 6-5. Dalam match ini Soetjipto Soentoro berhasil mencetak hatrick pada menit 30, 41 dan 58, yang membuat dia bersama rekannya Max Timisela mendapat pujian dan tawaran bermain di werder Bremen oleh sang pelatih Gunther Brocker yang notabene selain melatih Bremen dia adalah kepala pelatih timnas Jerman Barat saat itu. Namun saat itu ditolak dengan alasan bahwa mereka akan lebih senang bermain untuk negara mereka sendiri dan untuk persiapan menghadapi Asean Games 1966.


4 Vs Santos Fc (Brazil)-1975
Spoilerfor Vs Santos Fc (Brazil):
Pertandingan yang dihadiri sekitar 80.000 penonton saat itu, yang mempertemukan timnas Garuda dengan Santos Fc yang diperkuat legenda sepak bola, Pele. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Santos. Goal Indonesia dicetak oleh Risdianto pada menit 30 dan 71. Sedangkan 3 goal balasan Santos dicetak oleh Jedes, Edu dan Pele dari titik putih. Sayang pertandingan ini tidak ada dokumentasi resminya dalam bentuk foto.


5 Vs Ajax Amsterdam (Belanda)-1975
Spoilerfor Vs Ajax Amsterdam (Belanda):


Ajax Amsterdam 1975
Pertandingan ini adalah salah satu match dari turnamen segitiga Timnas Indonesia Tamtama, Ajax dan Manchester United tahun 1975. Pada pertandingan ini Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Ajax 4-1, yang akhirnya menjadi juara turnamen ini.
Selain partisipasi dalam match di turnamen ini, saat itu Ajax juga melakukan beberapa uji coba dengan klub-klub PSSI. Yang pertama adalah tim gabungan PSSI wilayah 1 (Juara antar regional PSSI 1974) , stadion Teladan (Sabtu, 4 Juni 1975). Dimana saat itu tim PSSI wilayah 1 berhasil unggul dengan skor meyakinkan 4-2.
* Setelah match tersebut, dalam beberapa kesempatan Bapak kita yang terhormat Djohar Arifin Husin (saat belu jadi Ketum PSSI) mengatakan bahwa tim PSSI wilayah satu yang mengalahkan Ajax adalah PSMS Medan karena sebagian besar tim bermaterikan pemain PSMS Medan.
Pertandingan berikutnya, Senin 9 Juni 1975 stadion Utama Senayan, Jakarta. Ajax menjajal kekuatan Persija Jakarta. Persija mampu menahan imbang 1-1 melalui goal striker andalan timnas saat itu, Risdianto menit 21’ yang kemudian dibalas oleh Jhony Rep, tiga menit berselang.
Dan untuk pertandingan terakhir Ajax menyambangi Stadion Gelora 10 November Surabaya (Rabu, 11 Juni 1975), untuk menghadapi Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri berakhir untuk kemenangan Ajax dengan skor 3-2. Padapertandingan ini gol-gol Persebaya dicetak oleh Jacob Sihasale dan Rudi Bahalwan, sedangkan Gol dari Ajax dicetak oleh Ruud Geels (2 gol) dan Rene Notten.


6 Vs Manchester United (Inggris)-1975
Spoilerfor Vs Manchester United (Inggris):

Ini adalah match pertama dari Turnamen segitiga Timnas Indonesia, Ajax dan MU. Dan berikut susunan skuad ke dua tim.
PSSI Tamtama: Ronny Paslah, Sutan Harhara, Oyong Liza, Suaib Rizal, Iim Ibrahim, Anjas Asmara, Nonon, Waskito, Junaedi Abdillah, Risdianto, Andi Lala.
Manchester United: Alex Stepney, Alex Forsyth, Arthur Albiston, Gerry Daly, Jimmy Nicoll, Jim McCalliog, Trevor Anderson, Sammy McIlroy, Stuart Pearson, David McCreery, Anthony Young.

MU 1975
Flash backdulu, pada awal Mei 1975, Wiel Coerver ditunjuk sebagai pelatih baru timnas senior, yang dulu disebut Indonesia Tamtama. Coerver bukan seorang pelatih yang minim prestasi. Pada musim 1973/1974, dia sukses membawa Feyenord sebagai klub pertama asal Belanda yang meraih titel Piala UEFA. Didampingi asisten pelatih, Wim Hendriks, Coerver diharapkan membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 1978. Lantas, laga melawan Ajax dan Manchester United dalam turnamen segitiga dijadikan ajang pemanasan sebelum Pra Olimpiade 1976 melawan Korea Utara. Pertandingan PSSI Tamtama melawan MU merupakan partai pembuka. Tommy "The Doc" Docherty membesut The Red Devils sejak akhir musim 1972. Dia mampu menyelamatkan MU dari jurang degradasi, tapi musim berikutnya gagal. MU terpaksa memainkan musim 1974/1975 di Divisi Dua. Waktu itu, trio emas George Best, Denis Law, dan Bobby Charlton sudah meninggalkan MU. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim 1973/1974. Penyebab terdegradasinya MU pada musim itu karena gol Denis Law dalam derby Manchester.
Dalam partisipasinya di turnamen segitiga, MU ternyata mengecewakan pengurus PSSI maupun masyarakat penggemar sepakbola sejak mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma. Mereka tidak mendatangkan seluruh pemain intinya seperti yang telah dijanjikan. Rombongan mereka hanya 14 orang yang terdiri dari 12 pemain, seorang pelatih, dan seorang manajer. Dulu, MU bermain ala kadarnya, asal tidak kebobolan. Ketika terjadi pergantian pemain di babak kedua, yang masuk sebagai pengganti adalah pemain bertubuh gendut bernama Tommy Docherty, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sang manajer. Tugas "The Doc" dihadapan 70.000 penonton kala itu adalah untuk mengganggu pergerakan trio penyerang Indonesia, yaitu Waskito, Risdianto, dan Andi Lala. Tak heran, hanya dalam waktu 5 menit, Docherty terkena kartu kuning dari wasit Kosasih Kartadireja. Pada akhirnya, pertandingan berakhir seri 0-0 karena gawang Ronny Pasla juga jarang dihajar tembakan penyerang MU


7 Vs Arsenal (Inggris)-1983

Spoilerfor Vs Arsenal (Inggris):

The Gunners, datang dengan diperkuat kiper legendaris Pat Jennings, dua pemain nasional Inggris Kenny Sansom, dan Graham Rix serta si legenda hidup David O’Leary, datang ke negeri Indonesia dengan tujuan utama berlibur ke Bali . Mereka menang 3-0 atas PSMS Plus di Medan, 5-0 atas PSSI Selection di Senayan, namun yang terjadi kemudian, tepatnya pada 17 Juni 1983 saat lawan juara Galatama, Niac Mitra di Surabaya, sungguh mengejutkan. Arsenal takhluk dengan skor 0-2.


Niac Mitra VS Arsenal 1983
Menurut Kompas waktu itu, banyak yang mencibir kekalahan Arsenal sengaja dibuat. Salah satunya lantaran mainnya jam 2 siang, atau diusirnya Alan Sunderland oleh wasit Ruslan Hatta. Publik Stadion 10 November menyebut dua pemain Singapura, kiper David Lee dan Fandi Ahmad, sebagai pahlawan kota pahlawan. Fandi, yang usai membela Niac Mitra ditransfer ke Groningen, membuat gol di menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85.
Data dan Fakta Niac Mitra VS Arsenal (2:0) tanggal : 16 Juni 1983 Stadion 10 November, Surabaya pencetak gol: Fandi Ahmad 37, Joko Malis 85 Susunan Pemain:
Niac Mitra : David Lee, Budi Aswin, Wayan Diana, Tommy Latuperissa, Yudi Suryata, Rudy Keltjes, Rae Bawa/Yusul Male, Joko Malis, Hamid Asnan/ Syamsul Arifin, Fandi Ahmad, Dullah Rahim/ Yance Lilipaly
Arsenal : Pat Jennings, Colin Hill/Stewart Robson, David O’Leary, Chris Whyte/Lee Chapman, Kenny Samson, Brian Talbot, Alan Sunderland, Paul Davis, Brian McDermott, Raphael Meade/ Terry Lee, Graham Rix.


8 Vs PSV Eindhoven (Belanda)-1988
Spoilerfor Vs PSV Eindhoven (Belanda):
Tim legendaris asal Belanda, PSV Eindhoven pada Maret 1988 pernah berkunjung ke Indonesia dalam rangka tur Asia bersama Phillips. Dalam turnya ini, PSV Eindhoven dihadapkan dengan beberapa tim papan atas Indonesia. PERSIB, yang saat itu menjadi tim yang paling bergengsi di tanah air diberi kesempatan melayani PSV Eindhoven dalam friendly match di Stadion Siliwangi. Yang menarik perhatian, saat itu PSV dihuni pemain-pemain kelas dunia. Sebut saja Ruud Gullit, Ronald Koeman, Wim Kieft, dan Eric Gerets yang pernah menjadi kapten timnas Belgia. Bahkan Ruud Gullit saat itu tengah dalam proses kepindahan ke AC Milan yang akhirnya tercatat sebagai pemecah rekor pemain termahal dunia kala itu .

Persib-PSV 1988
PERSIB, yang pada 1986 menjuarai kompetisi perserikatan harus berjuang keras meladeni Eric Gerets dkk. Maklum para punggawa Maung Bandung kalah segalanya, secara teknis maupun postur badan. Seperti umumnya orang Asia, para pemain PERSIB kalah tinggi dibanding pemain PSV. “Kami selalu ketinggalan langkah dari para pemain PERSIB. Bisa diibaratkan, satu langkah Ruud Gullit sebanding dengan tiga langkah pemain PERSIB. Tapi saya bangga bisa berhadapan dengan Gullit, setidaknya saya telah berusaha untuk menghadangnya sebelum memasuki daerah pertahanan PERSIB,” ujar Adeng Hudaya, libero sekaligus kapten Maung Bandung. Bisa ditebak, Ruud Gullit Cs. pun menang mudah. Hasil akhir dari pertandingan ini 4-0 untuk PSV Eindhoven. Gol-gol yang dijaringkan PSV umumnya hasil shooting jarak jauh. Keempat gol PSV Eindhoven dijaringkan oleh Willy van de Kerkhof (1), Eric Gerets (1), dan Ruud Gullit (2). Tim PERSIB yang saat itu ditukangi oleh Nandar Iskandar dan Indra Tohir menggunakan formasi 4-3-3. “Para pemain Eindhoven memiliki tendangan yang keras dan akurat. Man to man marking yang dijalankan pemain PERSIB tidak bisa berjalan optimal, ini dikarenakan postur tubuh yang beda jauh. Bahkan di-body charge pun malahan kita yang tersungkur,” kenang Adeng. Sukowiyono,gelandang yang saat itu tampil sebagai starter PERSIB mengatakan formasi yang diterapkan pelatih sebenarnya efektif untuk mengimbangi pergerakan Ruud Gullit c.s. namun harus diakui pemain PERSIB kalah fisik. Walaupun kalah kelas, pemain PERSIB tidak gentar. Adeng Hudaya dkk. sangat bersemangat memberikan perlawanan kepada lawannya. Buktinya, setelah membobol gawang PERSIB empat kali di babak pertama, usai turun minum PSV tak bisa menambah gol. “Terlepas dari hasil akhir, bagi saya pertandingan ini jadi pengalaman berharga bagi kami, kapan lagi bisa berhadapan dengan pemain kelas dunia seperti Ruud Gullit Cs.,”ungkap Suko.
Minta Diganti
Gara-Gara Gullit Duel Persib kontra PSV Eindhoven memang bak pertarungan antara David dengan Goliath, pasalnya sebagai tim amatir, Persib harus berhadapan lawan klub elit Liga Belanda yang juga disegani di pentas sepakbola Eropa. Tak heran hanyak kejadian lucu yang terjadi di lapangan hijau. Pemain belakang PERSIB kocar-kacir menghadapi tekanan beruntun dari lawannya.Tendangan maupun sundulan kelas dunia yang amat bertenaga mengagetkan kiper PERSIB yang dijaga Wawan Hermawan. Baru separuh babak gawang PERSIB sudah kemasukan empat gol. “Wawan Hermawan sempat menahan bola yang ditendang keras Ruud Gullit. Lucunya, saat Wawan mencoba menahan laju bola malahan badan Wawan yang terbawa masuk ke gawang PERSIB,” kata Adeng sambil tertawa. Senada dengan Adeng, Dede Rosadi yang saat itu turut andil membela Maung Bandung berkisah, para pemain Eindhoven tidak hanya memiliki tendangan yang keras, heading-nya pun membuat kiper Wawan tercengang. “Saking kerasnya heading Ruud Gullit, membuat Wawan ciut. Ia bilang sundulannya saja keras apalagi tendangannya. Di babak kedua Wawan meminta kepada pelatih untuk diganti oleh kiper cadangan yang saat itu dipercayakan kepada Erik Ibrahim,” ujar Dede mengenang.


9 Vs Ac Milan (Italia)-1996
Spoilerfor Vs Ac Milan (Italia):

Persib sebagai juara Kompetisi Perserikatan terakhir 1993-1994 mendapatkan hadiah, berupa kesempatan menjajal AC Milan, di Stadion Senayan Jakarta. Ketika itu, AC Milan yang disebut-sebut sebagai "The Dream Team" menjuarai Piala Champions 1994 melalukan tur Asia. Persib diperkuat Robby Darwis, Yudi Guntara, Dede Iskandar dll., sedangkan Milan menurunkan Dejan Savicevic, Sebastiano Rossi, Marcel Desailly, Marco Simone, Gianlugi Lentini. Persib memang kalah telak 8-0, tetapi pelatih Milan Fabio Capello ketika itu memberikan pujian kepada salah satu pemain Persib, yaitu Yudi Guntara .

Persib VS AC Milan
* Ditahun yang sama Indonesia juga mendapat kunjungan dari tim Italia lainnya SS Lazio dan UC Sampdoria yang bertanding dengan Tim Bintang Liga Indonesia.
10 Vs Timnas Uruguay-1974
Spoilerfor Vs Uruguay:
Timnas Uruguay pernah singgah ke Indonesia tahun 1974 untuk melakoni laga uji coba dengan Tim Merah-Putih. Mereka datang ke Jakarta kala itu untuk melakoni laga persahabatan untuk memperingati HUT PSSI. Tanggal dan waktu uji coba diplot pada 19 April di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Disaksikan sekitar 60 ribu penonton, timnas Indonesia secara mengejutkan menaklukkan negara asal Amerika Latin itu dengan skor 2-1. Uruguay datang dengan tim yang dipersiapkan untuk tampil di Piala Dunia 1974. Majalah Tempo terbitan 4 Mei 1974 mengulas aksi Sutan Harhara dkk yang sukses mematikan gaya permainan individual ala Amerika Latin milik Uruguay.

Indonesia VS Uruguay 1974
"Saat itu kami tidak mengalami kesulitan berarti menghadapi mereka. Gaya permainan hampir sama dengan kita, mengandalkan umpan-umpan pendek dan sesekali bermain individu duel satu lawan satu. Beruntungnya kala itu timnas Indonesia dihuni banyak pemain yang memiliki skill individu bagus," kata Sutan . Dalam pertandingan uji coba tersebut timnas Indonesia yang diasuh Djamiat diperkuat Rusdianto, Ronny Paslah, Abdul Kadir, Anwar Ujang, Nabon dan Waskito. Kendali permainan dipegang Indonesia. Tim asuhan Juan Alberto Schiaffino kala itu kerap direpotkan dengan serangan dari sektor sayap. Merasa malu dengan kekalahan itu, Uruguay pun meminta pertandingan ulang sehari setelah kekalahan. Mereka sukarela tampil gratis tanpa dibayar. "Kami sih mau saja walau kondisi fisik lelah karena berpikir kesempatan bermain melawan tim luar negeri bisa menaikkan reputasi," ujar Sutan. Sayangnya, pada laga ulang timnas Indonesia kalah 2-3. Walau begitu hal tersebut tak menghilangkan kebanggaan para pemain. "Kami telah memberi pelajaran berharga kepada mereka untuk tidak meremehkan tim-tim yang kelasnya dibawah," ucap Sutan.
Pada tahun 2010 kedua tim bertemu kembali di stadion GUBK, seperti yang sama-sama kita ketahui saat Itu Indonesia sudah benar-benar kalah jauh secara kwalitas dan tekhnik. Sebagai juara ke-3 piala dunia 2010, Uruguay mampu melibas Indonesia dengan skor telak 1-7. (comeback istimewa dari Uruguay setelah tertinggal lebih dahulu lewat gol Boaz Salossa ).
11 Vs Jerman Timur 1964
Spoilerfor Vs Jerman Timur:


East Germany 1964
29 Oktober 1964. Pada tahun 1964, tim nasional Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman) tercatat dua kali berkunjung ke Indonesia, yaitu bulan Januari dan Oktober. Dalam dua kunjungannya itu, Jerman Timur selalu memilih Persib menjadi salah satu tim yang dihadapinya. Menurut catatan Novan Herfiyana, seorang kontributor data sepak bola Indonesia untuk situs rsssf.com, pada pertemuan pertama, Persib hanya kalah 0-2. Namun, pada pertemuan kedua di Stadion Siliwangi Bandung pada tanggal 29 Oktober 1964, Persib benar-benar menjadi bulan-bulanan salah satu kekuatan sepak bola di Eropa Timur dengan skor telak 1-7. Pada pertemuan kedua ini, formasi pemain Persib yang tampil adalah Jus Etek (kiper); Masri, Ishak Udin, Kaelani, Sunarto, Fattah/Ismail, Omo Suratmo, Wowo Sunaryo/Fattah, Djadjang Haris, Hendra, dan Andi Achmad/Otong. Sementara timnas Jerman Timur tampil dengan formasi Weigang (kiper) Geisler, Walter, Seehans, Rooke, Pankau, Litsewitz, Beckhaus, Stoker, Engelhardt, dan Bauchsdiess.
* Selain Jerman Timur, pertandingan yang pernah dilakukan Persib dengan timnas negara luar adalah saat melawan Timnas Italia U-21, 27Juni 1977. Dengan skor 3-1 untuk kemenangan Persib. (Persib: Max timisella, Risnandar, Nandar Iskandar. Italia U-21: Pasinato)
* Jago juga ya Persib ini banyak mendapat kunjungan tim-tim besar , mungkin mereka banyak yang milih Persib karena pengen liburan kepuncak kali ya
12 Vs Bayern Muenchen (Jerman)-2008
Spoilerfor VS Bayern Muenchen:

Timnas Indonesia mendapat kunjungan dari klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen, 21 Mei 2008. Sebuah pertandingan yang membawa nama sebuah sponsor tim Bayern Munchen yaitu produk asuransi Allianz dengan disaksikan sekitar 70.000 penonton yang hadir langsung di stadion. Apa pasal? menjadi salah satu dari Cukup banyak antusiasme penonton pada match ini, dikarenakan dengan adanya tiga nama besar yg dibawa Bayern Munchen dalam tur Asia, penjaga gawang legendaris Jerman, Sahrul khan eh maksud saya Oliver Kahn , Ze Roberto dan legenda Belanda Van Bommel.
Di menit awal Munchen langsung menggebrak pertahanan timnas. Hasilnya sebuah heading dari Breno Borges menyambut tendangan bebas dari pojok kiri pertahanan timnas berhasil menggetarkan gawang Jendri Pitoy di menit ke-20. Pemain asal Brazil berusia 18 tahun itu pun membawa keunggulan Munchen 1-0. Jans Schaldraf berhasil menggandakan keunggulan Munchen di menit ke-23 lewat sontekan lemah yang mengecoh Pitoy. Di menit ke-28 Bambang Pamungkas beradu head-to-head dengan Oliver Kahn, namun sayang tendangan kerasnya berhasil digagalkan kaki Oliver Kahn .. Akhirnya Schaldraf membuat gol kedua sekaligus mempertegas keunggulan Munchen 3-0 dengan gol yang dicetak menyambut umpan tendangan bebas yang secara cepat dilakukan melewati pemain bertahan Indonesia.

Beppe VS Mr.Kahn
Di babak kedua timnas Indonesia mencoba mengambil inisiatif menyerang. Namun kuatnya pertahanan Munchen mampu membendung gelombang serangan Bambang Pamungkas dkk. Dan akhirnya pada menit ke-62 sundulan kepala khas ala Bepe menyambut umpan silang Elie Aiboy dari sayap kanan penyerangan Indonesia mampu merobek gawang Munchen untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3. Namun kedudukan menjadi 4-1 lewat hattrick Jan Schlaudraff di menit ke-83 melanjutkan bola rebound hasil tendangan keras Tony Cruz dari luar kotak penalti dan dihalau Markus Horison yang turun di babak kedua menggantikan Jandri Pitoy. Akhirnya Tony Cruz membenamkan timnas dengan gol penutup di menit 87. Skor akhir 5-1 untuk kemenangan Bayern Munchen atas timnas Indonesia.


13 Vs Internazionale Milan (Italia)-2012
Spoilerfor Vs Internazionale (Italia):

Last but no the least untuk match yang terakhir, saya memilih partai Indonesia lawan Internazionale Milan yang baru beberapa bulan ini berlangsung, dimana selain inter ditahun ini Indonesia juga mendapat kunjungan dari tim lainya seperti LA Galaxy dengan David Beckhamnya yang membuat wanita sampai dengan syahrini salah tingkah , QPR tim yang sebagian besar sahamnya milik juragan Malaysia dan Valencia salah satu tim besar dari Spanyol tapi jelas Inter Milan memang lebih memiliki nilai dan prestasi dari tim-tim tersebut selain itu antusiasme penonton juga lebih besar dari pada saat kedatangan tiga tim tadi, dimana yang salah satunya diwarnai dengan kejadian mati lampu di Gelora Utama Bung Tomo, Surabaya (match QPR).
Partai melawan Inter ini sendiri adalah Sebuah agenda tour match dari inter milan ke Indonesia. Dengan melakukan dua kali match melawan Indonesia selection, 24 Mei 2012 (entah mengapa lebih banyak pemain asingnya yang justru dapat kesempatan daripada pemain lokal ) dan Tim PSSI U-23, 26 Mei 2012. Dan Inter datang dengan membawa cukup banyak pemain seniornya yang dipadukan dengan pemain muda dari akademi mereka, dengan pemain seniornya seperti J.Zanetti, Cambiasso, Palombo, Pazzini, Militto, Maicon, Cordoba serta pemain muda masa depan mereka seperti Coutinho dan samuel Longo sukses menghibur penonton yang datang di SUGBK, yang memang didominasi oleh sebagian besar Interisti.

Diego Militto dikejar Nikita Willy eh Diego Michels
Dimatch yang pertama Inter Milan berhasil mengalahkan tim Indonesia selection yang banyak mengandalkan pemain-pemain asingnya dengan skor meyakinkan 0-3. Sedangkan di match ke 2, Timnas U-23 bisa lebih memberi perlawanan, meskipun harus kalah dengan skor 2-4, setidaknya Garuda muda bisa mencetak dua gol ke gawang Inter Milan yang dijaga Castelazzi melalui Patrick Wanggai dan Yoshua Pahabol. Sekaligus match ini menandai perpisahan salah satu legenda Inter Milan, Ivan Cordoba.
* Oh ya, dalam match ini seingat saya saat menyaksikan di TV, si Okto banyak sekali melakukan aksi drible mencoba mengelabuhi Maicon dengan aksinya, tapi selalu gagal melewati dan menghentikan Maicon. Dan salah satu adegan lucunya saat Okto mencoba menggunakan gaya Cristiano Ronaldonya dengan gocekan kiri kanan kiri kanan, berhasil dihentikan Maicon yang Cuma berdiri santai dengan menggunakan satu kaki saja. Pelajaran deh buat pemain Muda kita agar lebih tahu kapan saatnya membawa bola sendiri dan kapan saatnya untuk mengumpan.

Maicon VS Okto
Demikian menurut saya tiga belas(13) laga Timnas Indonesia dan tim-tim dibawah PSSI melawan tim-tim elite dunia dan timnas luar yang bisa menjadi kumpulan memorable match bagi sepakbola Indonesia. Bayangkan saja dengan mulai lahirnya sepak bola Indonesia dengan diwarnai Timnas kita yang menjadi macan Asia, timnas Indonesia yang disegani di kawasan Asia, hingga timnas dan tim-tim dibawah naungan PSSI yang mendapat perhatian dunia yang pada akhirnya sampai saat ini keadaan sepak bola kita menjadi tak tentu seperti sekarang. Semoga saja sepak bola kita bisa bangkit dan organisasi yang menaungi sepak bola kita bisa lebih “benar-benar” peduli pada kemajuan sepakbola negeri ini. Generasi yang sekarang tentunya juga ingin menjadi saksi dari kehebatan sepakbola Indonesia seperti generasi terdahulu bukan .


Sang Macan Asia

Harapan semua warga Indonesia Semoga sang macan Asia bisa kembali bangkit, tepatnya sang Garuda bisa kembali terbang tinggi . Bayangkan saja disaat keadaan sepakbola kita terpecah belah, kita masih bisa mendapat kepercayaan dengan kunjungan tim-tim luar seperti Inter Milan, Valencia, QPR dan LA Galaxy ditahun ini, terlepas dari unsur ekonomi yang mereka bawa. Jadi jelas masih ada jalan bagi sepak bola kita untuk kembali bangkit.

Memang menjadi suatu polemik jika kita berbicara tentang timnas Indonesia dewasa ini yang terpecah menjadi dua paham golongan (sampai saat thread ini dibuat). Yang membuat kita sebagai suporter dan para pemain timnas sendiri bingung menentukan mana yang harus didukung dan dibela . Tapi sebuah turnamen atau kejuaraan tidak menunggu kita sampai benar-benar dua golongan ini bersatu. Salah satu kejuaraan sudah dekat, diawali dengan Piala AFF 2012 yang tinggal menghitung hari, mari kita bersatu mendukung Timnas kita atas nama TIMNAS INDONESIA bukan timnas PSSI atau sejenisnya. Karena Timnas Indonesia membawa Lambang negara, Garuda di dada mereka. Seperti pesan yang tarpatri di lambang garuda “Bhineka Tunggal Ika”, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua . Jangan sampai dunia sepakbola kita malah kalah dengan dunia perBoyband nan di negeri ini yang makin gencar membuka lapak..

Semoga Timnas meraih hasil positif di Piala AFF ini, yang dapat menjadikan awal pembuktian sepak bola negeri ini sekaligus menjadi penggerak untuk golongan-golongan yang mengatas namakan peduli dengan sepak bola Indonesia untuk bersatu menjalankan fungsi sesuai hakekatnya.

Dapatkan Sample GRATIS Produk sponsor di bawah ini, KLIK dan lihat caranya